Jauhkan Anak dari Semir Sepatu Kimia, orang tua harus tahu bahayanya

Membiarkan anak menyemir sepatu mungkin cara bagus untuk mengajarinya mandiri. Namun hati-hatilah, sebab semir bisa mengeluarkan gas beracun. Bahaya semir sepatu kimia bagi anak ini pun tidak main-main.

Semir sepatu kimia merujuk pada semir yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Jenis semir ini biasanya mengandalkan naftalena, lem arab, lilin carnuba, hingga terpentin. Berbeda dengan semir natural, Anda harus benar-benar waspada saat menggunakan semir ini.

Apalagi mengingat kebanyakan semir yang ada di pasaran adalah semir sepatu dari bahan kimia. Anda mungkin berpikir semir yang sudah diedarkan aman-aman saja. Namun ini salah besar. Tidak semua bahan yang diedarkan aman. Ada bahan-bahan yang cenderung berbahaya namun tetap diedarkan. Itulah sebabnya ada rekomendasi penggunaan yang harus dipatuhi. Demikian pula dengan semir.

Umumnya, petunjuk keamanan semir sudah mencakup anjuran untuk:

• Menggunakannya sebaiknya memakai sarung tangan
• Menggunakannya di tempat terbuka atau di ruang dengan ventilasi udara yang bagus
• Meminimalisir kontak dengan tubuh
• Tidak menghirup baunya atau malah memakannya
• Menjauhkannya dari anak-anak

Anjuran tersebut dikeluarkan bukan tanpa sebab. Nyatanya, semir kimia memang membahayakan. Sebab, produk itu bisa mengeluarkan gas beracun.

Gas Beracun Sumber Bahaya Semir Sepatu Kimia

Gas beracun yang berasal dari semir sepatu kimia sangat mudah diidentifikasi. Anda mungkin sudah hafal dengan bau semir atau sepatu yang baru disemir. Itulah bau khas semir kimia yang menunjukkan kandungannya yang berbahaya.

Gas bau tersebut berasal dari senyawa organik mudah menguap. Senyawa-senyawa tersebut terdapat pada formula semir kimia seperti terpentin. Bahkan perusahaan semir secara langsung memanfaatkan senyawa organik mudah menguap: naftalena dan nitrobenzene. Padahal kelompok senyawa organik mudah menguap terkenal karena efek buruknya bagi kesehatan. Paparan gas beracun dari senyawa ini akan terus menerus merusak organ dalam dan membuat hati sebagai penetralisir racun bekerja ekstra. Malah, jenis senyawa organik mudah menguap tertentu seperti formalin dan naftalena bisa menyebabkan kanker. Bayangkanlah bila paparan ini terjadi pada anak Anda.

Jauhkan Anak dari Bahaya Semir Sepatu Kimia!

Anak-anak menjadi pihak paling rentan terpapar bahaya semir kimia. Bahaya semir sepatu kimia bagi anak jauh lebih mengerikan dibanding orang dewasa. Sebab:

• Tubuh anak lebih kecil. Itu artinya jumlah gas beracun yang dihirup si kecil lebih berefek buru dibanding pada orang dewasa.
• Sistem pertahanan tubuh anak belum sempurna dan memiliki “pengalaman”
• Perilaku anak yang kurang hati-hati sehingga kontak dengan semir kimia lebih intens

Efek bahaya semir sepatu kimia bagi anak juga tak main-main. Anak-anak yang sedang berkembang baik tubuh, mental, maupun kecerdasannya akan terganggu. Bukan tak mungkin anak Anda yang harusnya punya tubuh sehat, jadi sering sakit-sakitan. Kecerdasannya yang di atas rata-rata pun akan menurun karena paparan gas beracun yang bisa menyebabkan kanker tersebut.

Hindari Bahaya Semir Sepatu Kimia bagi Anak dengan Biopolish®

Untuk itulah, sebaiknya Anda menghindarkan anak dari produk semir sepatu kimia. Akan lebih aman, bila Anda sama sekali tak memanfaatkan jenis semir ini di rumah. Jadi bahaya semir sepatu kimia bagi anak benar-benar tak ada. Gunakanlah alternatif yang lebih baik dan sehat: semir natural.

Semir natural atau semir yang terbuat dari bahan alami mungkin belum begitu familiar di Indonesia. Tapi jangan salah. Di negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, jenis semir natural sangat disukai.

Performa semir natural pun tak kalah. Biopolish® Leather Care misalnya. Semir alami Biopolish® yang terbuat dari lilin lebah dan vegetable oil terbukti lebih bagus dari semir kimia. Silahkan simak perbandingan kualitas Biopolish® vs semir sepatu kimia disini. Membiarkan anak menyemir dengan semir natural Biopolish® sama sekali tak membahayakan. Pasalnya, semir ini juga telah berstandar food grade (aman kontak dengan makanan) FDA Amerika Serikat.