inilah Hasil Semiran Biopolish® leather care Ungguli Semir Kimia!

Bedanya kualitas Biopolish® vs semir kimia terlihat jelas pada keindahan warna yang diberikan. Bila semir kimia mengandalkan pewarna kimia, Biopolish® mengandalkan linseed oil yang memiliki kemampuan lebih baik

Semir dari bahan alami mungkin jarang Anda dengar. Selama ini, istilah semir selalu dikonotasikan dengan produk kimia sintetis berbau menyengat. Padahal, memang ada semir-semir tertentu yang 100% alami. Kualitasnya malah lebih baik dari semir kimia. Misalnya Biopolish®.

Semir natural Biopolish® 100% terbuat dari bahan alami. Semir ini diformulasikan dari bahan:

kualitas biopolish® vs semir kimia

Beeswax, bahan utama Biopolish
  • Beeswax

Beeswax atau lilin lebah adalah suatu zat khusus yang dihasilkan dari kelenjar tubuh lebah. Para lebah biasanya memanfaatkan bahan ini untuk memperkokoh sarang dan melindungi madu serta larva.

  • Vegetable Oil

Ada beberapa jenis vegetable oil yang digunakan dalam Biopolish®, antara lain minyak biji rami (linseed oil) dan minyak pinus. Minyak biji rami berfungsi menguatkan warna dan memberikan perlindungan. Sedang minyak pinus bekerja untuk mencegah sepatu maupun tas yang disemir ditumbuhi jamur.

Semir kimia sendiri umumnya terbuat dari formulasi naftalena, terpentin, pewarna, dan lem arab. Yang membedakan satu semir kimia dengan yang lain adalah bahan tambahan atau penggantinya. Namun secara umum, fungsi tiap formulasi tersebut sama.

Perbandingan Kualitas Biopolish® vs Semir Kimia

sebelum sesudah biopolish

Bagian atas sudah dibiopolish® sedang bagian bawah belum.

Karena bahannya berbeda, tentu terdapat perbedaan kualitas Biopolish® vs semir kimia. Efek-efek seperti warna, kilau, hingga efek smooth yang ditimbulkan tak bisa disamakan sama sekali.

  • Warna

Warna hasil semiran Biopolish® dan semir kimia sangat berbeda. Kebanyakan semir kimia memanfaatkan pewarna. Dengan demikian, tampilan original sepatu atau tas yang disemir hilang. Berbeda dengan itu, warna yang ditimbulkan Biopolish® adalah warna asli produk. Sebab, semir natural ini tak mengandalkan zat pewarna. Linseed oil pada Biopolish® bekerja menguatkan warna asli sepatu. Jadi, efek yang ditimbulkan adalah efek seperti baru kembali.

  • Kilau

Kilau yang ditimbulkan Biopolish® adalah kilau alami produk. Efek ini jauh lebih baik dari kebanyakan efek yang ditimbulkan semir kimia.

  • Efek Smooth

kualitas Biopolish® vs semir kimia

Stoddard akan merusak sepatu

Kualitas Biopolish® vs semir kimia kembali menampakkan perbedaannya. Semir natural Biopolish® memiliki sifat natural plastilizer. Beeswax dalam Biopolish® mampu merasuk ke serat-serat produk yang disemir dan menjaganya senantiasa lentur sehingga tak mudah rusak. Berbeda dengan Biopolish®, kebanyakan semir kimia malah mengandung stoddard solvent atau spiritus putih yang bisa menarik kelembaban. Lama kelamaan, produk yang disemir pun akan berkerut dan mengelupas. Sangat tidak disarankan memanfaatkan semir mengandung stoddard untuk sepatu kulit.

  • Ketahanan pada Air

Hasil penyemiran seringkali tak bisa bertahan lama gara-gara siraman air. Oleh karena itu, semir diharapkan mampu memberikan perlindungan water resistance. Bila dibandingkan, efek water resistance Biopolish lebih unggul dibanding semir kimia. Beeswax yang menjadi kandungan utama Biopolish® secara alami digunakan lebah untuk melindungi madu dan larva dari hujan. Tak heran bahan ini memiliki fungsi sangat efektif menciptakan sepatu water resistance.

Bisa disimpulkan, perbandingan kualitas Biopolish® vs semir kimia kali ini masih dimenangkan Biopolish®. Semir natural tersebut unggul pada semua aspek kualitas hasil penyemiran.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *