Memasuki musim penghujan, kayu lebih rentan terhadap kelembapan yang dapat memicu pembusukan. Kayu bisa membusuk karena proses dekomposisi biologis yang terjadi akibat aktivitas mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan serangga. Proses ini biasanya terjadi di lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme, seperti kondisi lembap, basah, dan minim sirkulasi udara. Berikut adalah beberapa faktor utama penyebab kayu membusuk:
1. Kelembapan Tinggi
Kayu yang terkena air atau berada di lingkungan dengan kelembapan tinggi akan menyerap air, sehingga menciptakan kondisi ideal bagi jamur untuk tumbuh. Jika kayu basah dalam waktu lama, serat-seratnya melemah, dan pembusukan lebih cepat terjadi.
Baca Juga : Begini Pentingnya Bahan Perawatan Kayu yang Alami
2. Jamur Pembusuk (Wood Rot Fungi)
Ada dua jenis utama jamur pembusuk kayu:
- Jamur Pembusuk Basah: Membutuhkan kelembapan tinggi untuk hidup. Biasanya terjadi pada kayu yang sering terkena air, seperti kayu eksterior atau kayu di area basah (atap bocor, kayu di sekitar kamar mandi, atau dekat tanah).
- Jamur Pembusuk Kering: Tumbuh di lingkungan dengan kelembapan lebih rendah, tetapi masih membutuhkan air untuk memulai pertumbuhannya. Jamur ini sangat merusak karena dapat menyebar melalui udara dan menyebabkan kerusakan struktural.
3. Kurangnya Perlindungan pada Kayu
Kayu yang tidak diberi perlindungan seperti finishing tahan air, pelapis anti-jamur, atau bahan pengawet kayu, lebih rentan terhadap pembusukan. Kayu unfinished, terutama di luar ruangan, akan lebih cepat menyerap air dari lingkungan.
4. Suhu Hangat
Mikroorganisme penyebab pembusukan kayu tumbuh lebih cepat pada suhu hangat, seperti di iklim tropis. Kombinasi panas dan kelembapan mempercepat proses dekomposisi.
5. Serangga Pemakan Kayu
Rayap dan serangga lain yang memakan selulosa kayu dapat mempercepat pembusukan. Mereka merusak struktur kayu, sehingga lebih mudah ditembus oleh jamur dan bakteri.
6. Jenis Kayu
Kayu dengan ketahanan alami rendah (seperti kayu albasia atau sengon) lebih mudah membusuk dibandingkan kayu keras seperti jati atau merbau, yang mengandung senyawa alami tahan pembusukan (seperti tanin).
Cara Efektif Cegah Kayu Membusuk
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mencegah kayu membusuk:
1. Lindungi Kayu dari Air Langsung
Anda bisa menggunakan tambahan atap atau pelindung seperti kanopi guna menghindari kayu terkena hujan atau air secara langsung. Selain itu, penting untuk mengatur jarak antara kayu dengan tanah. Anda bisa meninggikan posisi kayu dengan menggunakan dudukan daru beton atau logam.
2. Aplikasikan Finishing Tahan Air
Finishing tahan air bisa dimulai dari pilihan bahan finishingnya. Anda bisa menggunakan produk waterproofing, misalnya cat, pernis, berbahan dasar polyurathane, epoxy atau oil-based seperti Biopolish Natural Oil. Produk ini menciptakan lapisan pelindung bersifat water-repellent yang membuat air sulit meresap ke dalam kayu.
Pada musim penghujan, perbarui finishing kayu yang sudah kusam atau terkelupas untuk memastikan perlindungan tetap optimal. Anda bisa menambahkan proteksi tambahan dengan mengaplikasikan coating berbahan polyurethane seperti Biothane PU 2K untuk perabotan ataupun furnitur kayu yang ada di luar ruangan.
3. Gunakan Bahan Pengawet Kayu
Agar kayu lebih awet dan tahan dari serangan serangga pada musim hujan, Anda juga dapat mengaplikasikan insecticide yang mengandung permethrine. Bahan ini efektif untuk menghambat jamur dan rayap. Rendam atau oleskan bahan pengawet sebelum kayu dipasang.
Namun, jika kayu sudah selesai difinishing, Anda bisa mengaplikasikan produk anti-jamur Biocide Surface Film Preservative sebagai lapisan tambahan. Produk ini biasanya berbahan dasar fungisida ringan yang aman untuk kayu dan lingkungan.
4. Pastikan Ventilasi yang Baik
Sirkulasi udara jadi pertimbangan penting saat membangun ruangan di daerah beriklim tropis. Pastikan area di sekitar kayu memiliki ventilasi yang cukup untuk mengurangi kelembapan.
Jika kayu digunakan untuk furnitur outdoor seperti bangku atau meja, gunakan desain berlubang atau celah untuk membantu air cepat mengering.
5. Pilih Kayu dengan Ketahanan Alami
Jika Anda akan membeli furnitur custom, gunakan kayu keras seperti jati, ulin, atau merbau yang memiliki kandungan minyak alami dan tanin, sehingga lebih tahan terhadap air dan pembusukan. Sedangkan untuk kayu lunak (seperti sengon atau pinus), berikan perlindungan ekstra melalui bahan pengawet dan finishing.
Dengan kombinasi perlindungan fisik, finishing yang tepat, dan perawatan rutin, kayu bisa bertahan lama meskipun menghadapi musim hujan.
Cegah kayu membusuk dengan produk ini!
Masih bingung tentang penggunaan produknya? Konsultasikan dengan customer service kami di bawah ini