Peralatan Dapur Kayu Aman

Benarkah Peralatan Dapur Kayu Aman untuk Kesehatan? Ini Faktanya

Banyak orang mulai beralih ke peralatan dapur kayu. Alasannya karena dinilai alami dan aman. Namun, benarkah peralatan dapur kayu aman untuk kesehatan? Jawabannya tergantung dari bahan finishing dan cara merawatnya.

Peralatan dapur kayu memang lebih aman dari plastik dan logam. Namun, bukan berarti bebas risiko. Bakteri berisiko mengkontaminasi jika kayu tidak dirawat dengan baik.

Untuk mengetahui apakah peralatan dapur kayu Anda sudah aman, simak penjelasan berikut. Anda juga akan mendapatkan tips memilih dan perawatan agar tetap aman.

Baca Juga : 8 Cara Menghilangkan Bau dan Noda dari Peralatan Dapur Kayu

Peralatan dapur kayu aman untuk kesehatan, tapi dengan syarat

Peralatan dapur kayu memang terkenal aman. Namun, ada beberapa faktor penting yang menentukan tingkat keamanannya.

1. Bahan baku harus berasal dari kayu keras dan bebas dari retakan.

2. Lapisan permukaan kayu tidak boleh menggunakan bahan kimia berbahaya, seperti cat solvent based atau pelitur berbahan logam berat.

3. Alat harus dirawat dengan benar agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Kayu pada dasarnya merupakan bahan yang tidak menghantarkan panas dan tidak bereaksi dengan makanan.

Baca Juga : Rekomendasi Produk Natural untuk Memoles Sendok dan Mangkuk Kayu

Artinya, saat digunakan untuk memasak atau menyajikan makanan, alat dari kayu tidak akan melepaskan zat yang berbahaya ke dalam makanan. Bahkan, banyak jenis kayu seperti jati dan bambu memiliki sifat antibakteri alami.

Namun, bukan berarti bebas risiko. Jika penggunaannya sembarangan, peralatan kayu bisa menjadi sumber kontaminasi bakteri.

Kondisi yang membuat peralatan kayu tidak aman

Meskipun secara umum aman, peralatan dapur kayu bisa menjadi berbahaya jika berada dalam kondisi tertentu. Berikut beberapa penyebab utamanya:

1. Permukaan retak dan berpori kasar

Kayu yang tidak diproses dengan baik atau sudah lama digunakan seringkali memiliki retakan kecil. Celah-celah ini bisa menjadi tempat menempelnya sisa makanan dan air.

Jika tidak dibersihkan dengan benar, bakteri dan jamur bisa tumbuh dengan cepat. Kayu yang berpori kasar juga menyerap cairan lebih banyak, meningkatkan risiko kontaminasi.

2. Lembap dan tidak dikeringkan

Setelah digunakan atau dicuci, alat kayu harus segera dikeringkan. Jika dibiarkan dalam kondisi basah, apalagi tertutup di ruang lembap, maka  bisa menimbulkan jamur dan bau tak sedap.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bukan hanya merusak alat, tetapi juga membahayakan makanan yang bersentuhan dengannya.

3. Finishing dengan bahan berbahaya

Tidak semua peralatan dapur kayu dilapisi dengan finishing aman. Beberapa produk menggunakan pelitur berbahan solvent atau cat berbasis minyak yang tidak food grade.

Bahan-bahan ini bisa larut saat bersentuhan dengan makanan panas atau asam. Akibatnya, makanan bisa tercemar oleh zat kimia yang seharusnya tidak masuk ke tubuh.

Salah satu hal yang sering diabaikan adalah proses produksi. Banyak alat dapur berbahan kayu yang dijual bebas tanpa pengawasan standar keamanan pangan.

Produk-produk ini bisa saja menggunakan lem berbahan formaldehida atau bahan finishing murah yang tidak diperuntukkan bagi alat makan.

Karena itu, memilih produsen yang transparan dan terpercaya sangat penting, terutama untuk alat makan bayi dan anak-anak.

Panduan memilih peralatan dapur kayu yang aman

Untuk memastikan keamanan peralatan dapur kayu, ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan saat membeli:

Gunakan kayu keras dan halus

Pilih alat yang terbuat dari kayu keras seperti jati, akasia, maple, atau bambu. Jenis ini lebih tahan lama, tidak mudah retak, dan terasa halus.

Selain itu, kayu keras juga lebih tahan terhadap kelembapan, sehingga risiko tumbuhnya bakteri dan jamur lebih kecil.

Hindari lapisan cat beracun

Pastikan alat kayu tidak dilapisi dengan cat atau pelitur berbahan dasar minyak atau solvent. Sebagai gantinya, pilih produk yang dilapisi bahan alami seperti beeswax food grade.

Produk seperti Biopolish Beeswax bisa menjadi pilihan yang aman karena tidak mengandung zat berbahaya dan justru melindungi dan memperkuat kayu.

Cek label keamanan produk

Produsen terpercaya biasanya mencantumkan informasi keamanan di kemasan. Cari label seperti “food safe”, “BPA free”, atau “non toxic finish”.

Meskipun tidak selalu menjamin 100%, label ini menunjukkan bahwa produk tersebut telah melewati standar pengujian tertentu.

Perbandingan kayu dengan bahan lain di dapur

Setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk menilai apakah peralatan dapur kayu aman untuk kesehatan, kita juga perlu perbandingan kayu dengan bahan lain seperti plastik dan logam.

Dibanding plastik

Peralatan dapur plastik memang ringan dan murah, tetapi tidak selalu aman. Plastik bisa jadi memiliki kandungan BPA atau phthalates. Kandungan berbahaya ini dapat ikut larut ke dalam makanan terutama saat kondisi panas.

Selain itu, plastik mudah tergores dan meninggalkan celah yang bisa menyimpan bakteri. Kayu, di sisi lain, tidak melepaskan partikel kimia dan permukaannya bisa lebih stabil dan awet jika dirawat dengan baik.

Dibanding logam

Logam seperti aluminium atau baja tahan karat lebih kuat, namun bisa bereaksi dengan makanan asam, seperti cuka atau tomat. Reaksi ini bisa mengubah rasa makanan dan memengaruhi kandungan nutrisinya.

Bahan logam juga menyalurkan panas, membuatnya kurang nyaman saat dipegang. Sementara itu, kayu tetap dingin di tangan dan tidak bereaksi dengan bahan makanan apapun. Bahan ini lebih nyaman digunakan. Selain itu juga menimbulkan nuansa alami.

Misalnya, penggunaan spatula kayu untuk melindungi wajan dari goresan. Berbeda dengan spatula logam yang sering menggores dan melukai wajan.

Ini membantu memperpanjang usia alat masak lain, serta membuat kegiatan memasak terasa nyaman dan menyenangkan.

Cara merawat peralatan kayu agar tetap aman

Perawatan yang tepat menjadi kunci agar peralatan kayu tetap higienis dan aman.

1. Cuci dengan lembut dan segera keringkan

Gunakan sabun dan air hangat untuk mencuci alat kayu. Hindari merendam dalam waktu lama.

Setelah dicuci, segera keringkan dengan lap bersih dan angin-anginkan. Jangan pernah menyimpan alat kayu dalam kondisi lembap atau basah di tempat tertutup.

2. Simpan di tempat kering dan tidak tertutup rapat

Simpan peralatan kayu di tempat dengan sirkulasi udara yang baik. Jangan disimpan di dalam laci tertutup yang lembap.

Udara segar membantu mencegah pertumbuhan jamur dan menjaga kayu tetap dalam kondisi prima.

3. Poles dengan  beeswax secara berkala

Untuk menjaga kelembapan alami kayu dan melindunginya, poles dengan Biopolish Beeswax secara rutin. Selain memperindah tampilan, lapisan ini juga membentuk pelindung alami pada permukaan kayu.

Jika Anda tinggal di daerah dengan kelembapan tinggi, pertimbangkan untuk menambahkan silica gel atau bahan penyerap kelembapan di sekitar area penyimpanan peralatan kayu.

Dengan begitu, kayu tetap kering dan terhindari dari jamur. Pisahkan peralatan yang digunakan untuk bahan mentah dan bahan matang. Ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang.

Peralatan dapur kayu aman jika digunakan dengan benar

Jadi, apakah peralatan dapur kayu aman untuk kesehatan? Jawabannya adalah ya, selama Anda memilih produk berkualitas dan merawatnya dengan benar.

Kayu merupakan bahan alami yang tidak mengandung racun, tidak bereaksi dengan makanan, serta lebih ramah lingkungan dibanding plastik atau logam.

Namun, keamanan tetap tergantung pada kondisi peralatan dan kebiasaan pengguna. Hindari produk yang sudah retak atau dilapisi cat sembarangan.

Rawat dengan baik agar peralatan dapur kayu tidak hanya aman, tetapi juga tahan lama dan selalu indah.

Untuk pemesanan Biopolish Beeswax dan informasi lebih lanjut, silahkan klik banner di bawah ini.

Kitchenware

tanya cs bio
Tanya Poli!