Tips Memilih Bahan Kulit Yang Bagus Untuk Jaket Kulit

Salah satu produk yang digemari banyak orang adalah jaket kulit. Mengapa? Karena jaket kulit dianggap dapat menunjang penampilan seseorang menjadi tampak lebih maskulin dan trendy. Jaket kulit dapat terbuat dari bahan dasar kulit domba asli maupun kulit sapi. Selain gaya busana jaket kulit yang dianggap fashionable, jaket kulit juga awet dan memiliki banyak kelebihan lainnya.

Salah satunya adalah mampu melindungi tubuh ketika sedang berkendara jauh atau di saat udara dingin sedang menyerang. Jaket kulit dapat menangkal udara tersebut dan membuat tubuh menjadi lebih hangat. Di sisi lain, perawatan dari jaket kulit juga tidak terlalu merepotkan. Perawatannya cukup sederhana karena tidak perlu dicuci seperti jenis pakaian pada umumnya.

Macam-Macam Jenis Bahan Untuk Jaket Kulit

Untuk kamu yang belum tahu, di Indonesia sendiri terdapat tiga jenis bahan yang biasa digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan jaket. Bahan tersebut adalah kulit domba, kulit sapi dan kulit kambing. Dari ketiganya, bahan dasar kulit domba adalah yang paling populer dan sering digunakan sebagai bahan baku utama. Untuk lebih jelasnya simak ulasan di bawah ini.

  1. Kulit Domba

Beberapa alasan yang mendasari kulit domba sebagai bahan baku terbaik untuk pembuatan jaket kulit adalah karena hampir setiap industry fashion pasti menggunakan kulit domba. Memang kulit faktor terbesarnya karena kulit domba cenderung digunakan sebagai kebutuhan gaya. Fitur kulit domba yang lembut, elastis dengan permukaan rata dan pori-pori yang kecil membuat kulit domba menjadi banyak dipilih sebagai bahan dasar.

Selain itu kulit domba memiliki dua jenis yaitu kulit domba nappa dan spinil kulit domba. Jenis kulit domba nappa adalah jenis domba gandum penuh. Permukaannya memiliki karakteristik warna yang cenderung rata dan tahan lama. Selain itu jenis kulit ini juga halus dan lembut. Maka wajar saja apabila jenis kulit ini dibandrol dengan harga yang lumayan tinggi. Namun, untuk harga bisa bervariasi tergantung tempat dan referensi ukurannya.

Kemudian untuk spinil kulit domba dapat dikenali dengan warna yang lebih cerah dari Nappa dan memiliki bintik hitam kecil. Selain itu kulit domba yang satu ini tidak memiliki warna yang seragam. Untuk kelenturannya, jenis ini hampir sama dengan Nappa. Namun, untuk daya tahan warna, jenis Nappa jauh lebih kuat dan tahan lama.

Untuk harganya jenis spinil domba jauh lebih mahal ketimbang Nappa. Hal ini dipengaruhi dengan adanya proses penyamakan kimia, sehingga harga akan mempengaruhi kualitas pula. Selain itu harga jaket kulit juga bisa dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas model satu jaket. Semakin rumit dan mendetail suatu busana, tentu harga juga akan menyeimbangi.

  1. Kulit Sapi

Jenis kulit sapi yang biasa digunakan adalah jenis nappa dan chrome. Kulit sapi memiliki kelebihan tahan lama dengan ketahan abrasi yang baik. Jenis kulit sapi adalah yang paling kokoh dengan bobot yang paling besar.  Namun, jenis kulit sapi kurang bisa melunak. Hal ini dipengaruhi oleh tekstur yang lebih kaku daripada kulit domba.. Sehingga ketika dibilas cenderung akan meninggalkan keruput pada permukaan kulitnya.

Jenis ini biasa digunakan pengendara motor karena pertimabangan daya tahan yang jauh lebih kaut. Sehingga terpaan angin tidak terlalu langsung terkena dengan tubuh. Biasanya jenis ini digunakan untuk kegiatan touring atau aktivitas outdoor lainya.

  1. Kulit Kambing

Karakteristik dari kulit kambing cenderung tidak memiliki timbunan lemak pada kulitnya. Sehingga dapat tetap awet dan lentur. Biasanya harga kulit kambing jauh lebih mahal daripada kulit domba. Karena kulit kambing memiliki aspek bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan jenis kulit lainnya. Kulit kambing sangat berbeda dengan kulit domba. Karena kulit kambing lebih banyak digunakan untuk membuat kerajinan baik itu pakaian, sarung tangan, sampul buku, tas, sepatu dan lainnya.

 Pentingnya Perawatan Khusus Untuk Jaket Kulit

Nah, setelah mengetahui berbagai jenis rupa dari bahan jaket kulit. Tentunya kamu harus memiliki gambaran bagaimana cara merawat dan menjaga produk berbahan kulit tersebut agar tetap baik. Caranya cukup sederhana, kamu bisa mulai melakukan pembersihan pada bagian yang sekiranya sudah terlihat kotor atau berdebu. Cukupkan usap menggunakan lap bersih yang basah.

Namun, jangan terlalu basah karena bisa membuat permukaan kulit terlalu lembab. Setelah itu gunakan lotion untuk melembabkan permukaan kulit dan menjaga kualitas warnanya agar tidak pudar. Dengan mengoleskan lotion sebagai pelembab dan pelembut dapat menjaga tekstur permukaan kulit dengan baik. Sehingga kelenturan akan tetap terjaga dan tidak kaku.

Untuk kamu yang belum tahu produk apa yang cocok untuk dicoba. Kamu bisa berkenalan dengan Biopolish Leather Care. Produk ini menawarkan kandungan alami dengan lilin lebah dan berbagai campuran oil natural yang patut untuk dicoba. Sehingga aman untuk jika terpapar dengan kulit tangan. Oleskan Biopolish Leather Care secara teratur pada bagian-bagian yang mulai berkerut dan kaku. Kamu bisa ulangi beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Cara mendapatkannya Biopolish Leather Care mudah kok. Untuk mendapatkan produk Biopolish Leather Care, kamu bisa menghubungi reseller yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Selain itu, tersedia juga di beberapa marketplace seperti bukalapakshopeetokopedia, blibli dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dan pemesanan silahkan hubungi reseller terdekat di kota anda atau hubungi nomor whatsapp di 081225784920.