Bahan kulit yang masih mentah biasanya diselesaikan dengan cara dilapisi pewarna ataupun di biarkan begitu saja. Penyelesaian bahan kulit ini sering disebut juga dengan finishing bahan kulit. Hasil finishing dari bahan kulit ada yang di cat berwarna warni, berwarna layaknya bahan kulit yang alami atau dibiarkan begitu saja. Hal ini akan menghasilkan estetika dan keindahan yang berbeda.
Mengetahui finishing bahan bahan kulit penting dilakukan. Hal ini guna menetahui hasil akhir dari jenis bahan kulit tersebut. Biasanya tipe finishing pada bahan kulit ini juga akan menentukan jenis bahan kulit yang sering kita temui di pasaran.
Baca Juga : Bahan Perawatan Material Berbahan Kulit Alami Terbaik
Umumnya proses pembuatan bahan kulit selalu dimulai dari proses penyamakan. Pada proses awal ini lemak dari kulit binatang tersebut di hilangkan. Proses elanjutnya bahan kulit tersebut di rendam dan di awetkan agar keras dan tidak udah busuk. Pada fase ini ph kulit hewan di kontrol, di samak kembali dan di cuci kemudian di celupkan ke pewarna jika di butuhkan. Nah bagaimana detail proses finishing atau pewarnaan pada bahn kulit bekerja? Berikut ini kami jelaskan satu persatu.
Baca Juga : Jenis Bahan Kulit yang Wajib Dirawat dengan Biopolish Leather Care
Bagaimana Proses Finishing Bahan Kulit Terjadi?
Proses finishing bahan kulit terjadi setelah proses pencucian terahir. Nah untuk melakukan finishing ini biasanya menggunakan pigmen pewarna. Pigmen ini umumnya terbuat dari campuran akrilik dan urethanes yang dibuat menjadi resin.
Proses ini pada tingkal molekuler membuat molekul molekul warna tersebut mengikat kondisi permukaan bahan kulit tersebut membuat lapisan yang solid dan menutupi pemrukaan bahan kulit yang buram. Pigmen warna pada permukaan bahan kulit ini bersifat semi permeabel atau permeabel serta membuat lapisan film yang membuat pori pori bahan kulit jadi terttutup dan sulit untuk ditembus cairan bahkan kotoran.
Nah ketika bahan kulit tersebut tidak di finishing dengan pigmen biasanya disebut dengan bahan kulit non finishing. Nah bahan kulit seperti ini kualitas alaminya tidak disembunyikan termasuk dengan pori-porinya yang membuat lebih rentan dengan tumpahan cairan dan noda.
Pewarna bahan kulit yang biasa digunakan untuk finishing disebut dengan anniline. Pewarna ini mampu menyetap melalui kulit yang telah disamak. Pewarna untuk finishing bahan kulit jika telah di serap, pewarna tersebut tidak terikat dengan serat yang mampu membentuk lapisan pada bahan kulit. Analogi terbaik untuk menjelaskan kulit yang belum jadi atau kulit yang sudah jadi atau kulit yang di finishing, seperti roti cupcake yang yang diberi dengan pewarna kemudian di beri hiasan frosting. Nah kulit yang belum di fisnihing atau belum jadi gamabranya adalah cupcake yang hanya diberi pewarna sedangkan kulit yang sudah jadi atau di finishing ibaratnya adalah cupcake yang di beri pewarna dan di frosting.
Macam Macam Jenis Finishing Bahan Kulit
Proses pembuatan bahan kulit, memiliki tiga pendekatan utama dalam melakukan finishing atau tahap penyelesainya. Berikut ini penjelasanya mengenai macam macam dan jenis finishing bahan kulit:
-
Anniline Leather
Sangat tepat jika anda menjadikan kulit aniline sebagai sebuah investasi. Jenis kulit yang satu ini merupakan jenis bahan kulit yang paling terlihat alami. Bahan kulit yang satu ini memang dibiarkan natural sehingga kulit alami masih terlihat. Bahan kulit aniline sayangnya sangat rentan terhadap goresan, air bahkan goresan. Tak hanya itu jenis kulit aniline ini mudah terpapar sinar matahari.
Bahan kulit anilin memiliki karakteristik yang menonjol sebagai berikut ini:
- Tekstur natural, hal ini bisa diraba dengan jari. Bahan kulit agak kasar pada bagian bawah dan warnanya akan sedikit berubah jika di tekan dengan keras namun dapat kembali lagi
- Aroma dan warnanya sangat khas bau kulit asli. Bahan aniline sangat mirip dengan bahan kulit binatang asli
- Bahan anilin menyerap cairan dan noda. Goresanya bisa di gosok dan pori besar sehingga kulit dapat bernapas
- Fleksibel dan lentur dibandingkan dengan jenis bahan kulit lainya. bahanya terasa ringan dan ramping, berkerut saat di gulung
- Warnanya napak kusam namun lebih terlihat artistik
- Efek patina lebih mudah timbul
- Jika di warnani jenis kulit aniline warnnaya akan lebih memudar ketika sering berada pada paparan sinar matahari
- Bahan kulit tampak mengkilap jika berada di bawah sinar atau cahaya
-
Semi Aniline Leather
Bahan kulit semi aniline merupakan jenis bahan kulit anilin murni yang bagian atasnya telah diberikan lapisan finishing atau pewarna. Bagian atas kadang juga diberikan pelindung kulit. Tujuanya untuk meningkatkan dan melindungi bahan kulit dari noda dan kotoran. Namun walaupaun diberikan lapisan paling atas dari bahan tersebut masih mempertahankan warna alami dari penampilan bahan kulit.
Untuk mengetahui karakteristik bahan kulit semi anilin anda dapat memperhatikan beberapa detail berikut ini:
- Teksturnya halus
- Warna tidak berubah ketika di tekan
- Aroma dan teksturnya layaknya kulit binatang alami. Layaknya kulit binatang yang masih hidup
- Cairan agak susah menyerap kedalam bahan kulit
- Pori pori kecil namun terlihat dan kulit masih bisa bernapas
- Lebih fleksibel dari kulit yang di finishing namun juga lebih keras dari kulit anilis
- Ketika di gulunng tidak akan terlihat adanya kerutan
- Warna kulit tidak mudah berubah
- Bahan kulit akan mengkilap dibawah sinaran cahaya
- Warna bahan kulit ada yang transparan ada yang terlihat kusam namun terlihat lebih seragam secara sekilas
-
Pigmented Leather
kulit berpigmen atau pigmented leather merupakan bahan kulit yang telah di lapisi dengan lapisan pewarna ataupun bening tanpa warna. Bahan kulit berpigmen menampilkan warna kulit yang berwarna sehinga membuat bahan kulit nampak tidak natural. Lapisan pigmen pada bahan kulit ini memiliki manfaat untuk menyamarkan cacat dan noda, pemudaran warna serta menjaga daya tahan bahan kulit. Jenis bahan kulit ni sangat mudah di rawat serta memiliki ketahanan yang baik terhadap noda dan cairan. Biasanya jenis bahan ini digunakan sebagai jok mobil ataupun untuk furniture bahan kulit.
Karakteristik utama dari jenis bahan kulit berpigmen sebagai berikut:
- Tekstur bahan kulit yang satu ini halus dan layaknya seperti plastik
- Warnanya tidak akan berubah ketika ditekan
- Tidak terlihat seperti bahan kulit asli tetapi seperti bahan kulit imitasi
- Pola dan permukaan bahan kulit ini terlihat seragam dan konsisten.
- Pori pori tertutup rapat
- Cairan tidka mdah terserap
- Jika tergores tidak mudah di gosok
- Tidak fleksibel dibandingkan jenis bahan kulit lainya
- Kaku dan tidak terlihat berkeerut ketika di gulung
- Tidak akan menimbulkan efek patina
- Warna sangat mudah pudar dibawah paparan sianr matahari
- Sangat mengkilap dibawah sorotan cahaya
Jenis jenis bahan kulit ini di kelompokkan berdasarkan tipe finishing atau proses yang dilakukan pada bahan kulit tersebut. Jika anda mengetahui beberapa nama bahan kulit lainya seperti full grain, pull up, suede atau nubuck, dan berbagai jenis lainya, biasanya kategori ini di dasarkan oleh bagaimana kulit binatang tersebut serat bahan kulitnya di potong. Berkat pemotongan serat serat pada bahan kulit tersebut menyebabkan jenis jenis bahan kulit tersebut berbeda.